Agar pengajuan kredit motor berjalan dengan lancar dan terlaksana dengan cepat, maka Anda harus bisa menghindari berbagai alasan kredit motor ditolak.
Dengan begitu di harapkan dapat memperbesar peluang persetujuan kredit oleh bank atau perusahaan leasing.
Melalui artikel ini, Anda dapat mempelajari alasan kredit motor ditolak dan tips memperbesar peluang persetujuannya.
Alasan Kredit Motor ditolak
Agar pengajuan kredit motor Anda berjalan dengan lancar. Cari tahu dulu apa sih faktor utama dari kredit di tolak di bawah ini.
Memiliki Skor BI Checking yang Rendah
BI Checking merupakan bagian penting yang di pertimbangkan oleh pihak penyedia dana kredit. BI Checking akan sangat mempengaruhi penilaian Anda di mata bank, apakah Anda layak atau tidak atas pengajuan tersebut.
Secara sederhana, BI Checking merupakan informasi yang memuat jejak atau riwayat suatu nasabah terhadap suatu rekening bank atau kredit yang di milikinya.
Semisalnya nasabah tersebut memiliki kasus keterlambatan dalam membayar angsuran kredit yang cukup sering, maka BI Checking yang di milikinya di nilai rendah.
Sebaliknya, ketika nasabah tersebut tidak memiliki kasus dan selalu membayar angsurannya secara tepat waktu, ia akan mendapatkan BI Checking yang tinggi. Semakin rendah skor BI Checking, semakin besar juga potensi risiko di tolaknya pengajuan kredit motor.
Baca Juga : 6 Tips Aman Kredit Motor yang Harus Anda Tahu!
Persyaratan Pengajuan Kredit yang Kurang Lengkap
Selain nilai BI Checking yang rendah. Persyaratan yang tidak di penuhi secara lengkap pun menjadi faktor penyebab pengajuan kredit di tolak.
Oleh sebab itu, sangat di anjurkan untuk memahami dahulu persyaratan yang di tetapkan oleh perusahaan leasing atau bank penyedia kredit. Hal ini bertujuan agar persiapan berkas atau dokumen persyaratannya terpenuhi dengan semaksimal mungkin.
Wajarnya pengajuan kredit Anda di tolak jika tidak bisa menunjukkan salah satu data atau dokumen persyaratannya.
Sebelum mengunjungi kantor untuk proses pengajuan, Anda bisa memeriksa kembali secara teliti apakah data dan dokumen syarat yang di butuhkan sudah lengkap atau tidak.
Pendapatan yang Tidak Sesuai dengan Kredit
Biasanya beberapa penyedia layanan kredit atau perusahaan leasing akan menetapkan syarat minimal pendapatan yang harus di miliki oleh nasabahnya.
Bahkan sekalipun perusahaan tersebut tidak gamblang dalam menetapkan minimal pendapatan, dengan sistem analisisnya mereka bisa menilai apakah Anda layak atau tidak untuk mendapatkan kredit tersebut.
Jika pendapatan yang di terima pas-pasan atau tidak memenuhi persyaratan minimal pendapatan, maka akan berpotensi pada penolakan pengajuan kredit.
Ketentuan seperti ini baik untuk nasabah, sehingga nantinya selama proses kredit nasabah tidak akan terbebani dan mengalami keterlambatan saat melakukan angsuran kredit.
Baca Juga : Perhatikan 5 Kesalahan saat Kredit Motor yang Perlu Dihindari
Impression Tahap Survei yang Kurang Baik
Terakhir alasan utama mengapa Anda bisa terkena penolakan saat pengajuan kredit ialah impression Anda terhadap proses survey oleh bank atau perusahaan di nilai kurang baik, atau tepatnya kooperatif.
Dalam hal ini, setidaknya ada dua arti yang di maksud tidak kooperatif dalam proses pengajuan kredit, yakni:
Sikap yang Menunjukkan Ketidakmauan Bekerjasama pada Proses Survey
Konsumen yang tidak mau bekerja sama dalam kegiatan survey, di mana hal ini di tandai dengan sikap dan perilaku yang kurang baik selama proses survey di lakukan.
Salah satu contoh bentuknya ialah ketika konsumen atau calon nasabah tidak mengizinkan pihak surveyor untuk masuk ke dalam rumah saat survey.
Sikap seperti ini bisa berakhir pada pengajuan kredit di tolak. Jadi, sebaiknya bersikaplah dengan baik dan ramah terhadap pihak surveyor, ya!
Memberikan Informasi Data Diri yang Tidak Sesuai
Pada dasarnya kegiatan survey mensurvey calon nasabah alias konsumen bertujuan untuk menyesuaikan dan memastikan data diri yang di masukan dalam formulir pengajuan sesuai dengan realitasnya.
Apabila tidak memberikan informasi data diri yang tidak sesuai, maka wajar pihak penyedia kredit melakukan penolakan.
Jadi, alangkah baiknya untuk memberikan informasi yang jelas dan benar, baik itu saat mengisi formulir pengajuan di awal ataupun pada proses survey-nya.
Baca Juga : Ketahui Cara Kredit Motor di Mandiri dan Syaratnya
Jadi, Bagaimana agar Proses Pengajuan Kredit Berjalan dengan Lancar?
Dari penjelasan 4 poin utama di tolaknya pengajuan kredit, maka dapat Anda simpulkan secara mudah mengenai bagaimana agar pengajuan kredit di terima dengan baik.
Lebih jelasnya akan di rangkum pada poin-poin berikut ini:
Melengkapi Persyaratan Sesuai dengan yang Diminta
Syarat dan ketentuan adalah hal yang wajib di perhatikan dan di penuhi oleh konsumen yang ingin mendapatkan fasilitas atau layanan kredit. Bukan hanya untuk mengajukan kredit motor saja, tetapi juga berbagai jenis produk pinjaman.
Perlu di ingat, umumnya setiap perusahaan memiliki persyaratan yang berbeda-beda, baik itu dari segi data dokumen ataupun soal kondisi keuangan.
Memiliki Keuangan atau Kondisi Finansial yang Baik
Keuangan atau finansial adalah poin yang di nilai oleh penyedia kredit untuk meninjau apakah Anda layak menerima fasilitas kredit atau tidak. Hal ini bertujuan untuk mencegah gagal bayar atau keterlambatan konsumen dalam membayar angsuran.
Tentu saja pihak bank atau perusahaan leasing tidak ingin rugi dengan adanya mengalami kegagalan dalam menyelesaikan pembayaran kredit tersebut.
Inilah kenapa banyak perusahaan atau lembaga bank yang mematok pada skor BI Checking yang di miliki oleh konsumen.
Menunjukan Sikap dan Perilaku yang Baik
Ketika konsumen menunjukan sikap dan perilaku baik, bank akan lebih mempercayai di bandingkan dengan mereka yang sikap kurang baik.
Sikap dan perilaku ini dapat di lihat dari bagaimana konsumen mengisi formulir pengajuan dan bagaimana sikapnya dalam proses survey yang di lakukan oleh pihak penyedia kredit.
Sikap dapat memberikan impression yang mempengaruhi emosional pihak, sehingga mereka dapat mempercayai kelayakan Anda dalam menerima fasilitas kredit.
Dengan penjelasan di atas, kita dapat simpulkan bahwa melakukan pengajuan kredit pun tidak di lakukan sembarang begitu saja. Terdapat etika dan norma yang harus di tunjukkan konsumen agar pengajuannya berhasil.